CTG, Alat Periksa Kehamilan, Simak Fungsi Dibaliknya

207 Tinjau  | 

CTG, Alat Periksa Kehamilan, Simak Fungsi Dibaliknya

Cardiotocography atau biasa disebut dengan CTG adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kontraksi rahim sekaligus detak jantung janin. Pemeriksaan menggunakan CTG ini biasa dilakukan pada akhir trisemester ketiga. Atau saat mendekati hari perkiraan lahir.

Dengan CTG ini dokter bisa melihat apakah detak jantung bayi masih dalam kondisi normal atau tidak. Apakah ada kontraksi rahim sebelum memasuki waktu yang paling tepat untuk melahirkan

 

 

Fakta Tentang Cardiotocography

Setelah mengetahui apa itu CTG, perlu kiranya membahas lebih lanjut tentang Cardiocotography ini. Antara lain :

1.      Alat Ukur Bagi Kontraksi Palsu

Braxton hicks adalah kontraksi palsu yang terjadi sebelum waktu persalinan. Kontraksi palsu ini merupakan hal yang wajar bagi ibu hamil. Sebagai tanda bahwa rahim siap berkontraksi untuk proses persalinan.

2.      Lebih dibutuhkan Oleh Ibu Hamil Penderita Diabetes

Perlu diketahui bahwa CTG adalah alat yang hanya digunakan untuk ibu hamil yang mengalami kondisi darurat. Seperti mengalami tekanan darah tinggi atau penyakit diabetes. Dengan bantuan CTG dokter bisa melihat apakah janin yang ada di rahim dalam keadaan baik atau tidak. Jika keberadaan janin mengancam ibu dan janin itu sendiri, maka proses persalinan bisa dilakukan lebih cepat dari waktu perkiraan lahir.

3.      CTG Tidak Sama Dengan USG

Jika mengatakan CTG sama dengan alat USG bukanlah hal yang tepat. Karena CTG berbeda dengan USG. Ultrasonografi atau USG memanfaatkan gelombang suara yang mampu memberikan hasil berupa gambar bayi pada layar monitor. Sedangkan CTG berguna untuk menangkap gelombang dari pergerakan bayi dan detak jantung bayi.

Bagaimana Cara Kerja Cardiocotography ?

Mesin CTG mengeluarkan hasil berupa grafik sesuai dengan denyut jantung janin dan kontraksi rahim. Hasil pemeriksaan dapat dikategorikan menjadi reaktif dan non reaktif. Disebut non reaktif apabila denyut jantung janin tidak bertambah setelah ia bergerak dan reaktif jika denyut jantung meningkat setelah ia bergerak. Namun, hasil yang tidak reaktif tidak selalu menunjukkan masalah. Bisa jadi bayi sedang dalam kondisi tertidur lelap saat tes dilakukan, oleh sebab itu dokter akan mencoba tes setelah meminta ibu hamil bergerak atau menggunakan stimulator akustik janin untuk membangunkan bayi. Jika hasil masih tidak reaktif, dokter dapat meminta untuk melakukan tes ini lagi setelah satu jam.

Jika CTG kedua menunjukkan bayi tetap tidak merespons dengan baik atau denyut jantungnya tidak seperti yang seharusnya, dokter akan merujuk ibu hamil untuk pemindaian ultrasound untuk menilai profil biofisik bayi. 

Dengan kondisi seperti ini, pemantauan dengan CTG adalah tindakan medis yang sangat tepat. Agar dokter bisa segera melakukan tindakan jika didapat hasil yang kurang baik pada ibu hamil.

Untuk memastikan mendapat alat CTG berkualitas tinggi, pastikan membelinya di PT Globindo Mega Pratama. Distributor alat kesehatan sekaligus jual alat CTG. Melayani berbagai kebutuhan alat kesehatan kualitas impor dengan tim ahli yang telah bersertifikasi.

Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, PT Globindo Mega Pratama memberikan jaminan bukti produk terbaik dengan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Jadi, pastikan distributor alat kesehatan dan alat CTG adalah PT Globindo Mega Pratama.

Powered by MakeWebEasy.com
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi  dan  Kebijakan Kukis